Hal-Hal Yang Akan Terjadi Jika COVID-19 Berakhir

Pandemi COVID-19 atau Virus Corona yang melanda dunia saat ini masih terus berlanjut dan belum mereda. Virus Corona ini tumbuh subur dengan total 1,3 juta orang yang terjangkit. Lalu bagaimana menanggapi pertanyaan yang beredar saat ini yaitu, “Kapan Berakhirnya COVID-19?”

Dilansir oleh media kanal dari salah satu media berita Indonesia, berbagai prediksi dari seluruh ilmuwan didunia pun bermunculan, masing-masing dari mereka memperhitungkan kapan COVID-19 ii akan berakhir. Namun masih belum ada kejelasan sampai saat ini.

Walaupun demikian, muncul beberapa prediksi mengenai apa yang bakal terjadi setelah pandemi COVID-19 berakhir. Dilansir dari media Forbes, berikut beberapa hal yang diprediksi akan terjadi didunia setelah COVID-19 berakhir, diantaranya:

Belanja Online Akan Semakin Marak

Bisnis yang tidak memiliki opsi online saat ini sedang dihadapkan dengan kehancuran finansial. Mereka yang memiliki kegiatan bisnis offline akan berusaha mencoaba meningkatkan penawarann.

Setelah berakhirnya COVID-19, bisnis yang memiliki cara yang kompetitif akan mencari cara untuk memiliki layanan berbasis online jika ingin usaha mereka tetap lanjut.

Berinteraksi Tanpa Adanya Kontak Fisik

Ada masanya saat kita masih terkesan dengan beberapa inovasi teknologi dengan layar sentuh dan kemampuannya. Namun dengan adanya COVID-19 membuat kita memiliki reaksi yang berbeda saat harus berinteraksi dengan seseorang.

Dengan kebiasaan ini membuat kita sadar bahwa semua yang ada di permukaan bisa menjadi sumber penyebaran Virus. Oleh karena itu saat pandemi COVID-19 ini berakhir, kita diperdiksi akan melakukan sesuatu tanpa adanya kontak langsung.

Infrastruktur Digital Dipercaya Akan Semakin Menguat

COVID-19 merupakan salah satu virus yang menyebabkan seseorang harus beradaptasi dengan bekerja dari rumah dan sendirian. Keadaan ini juga memaksa kita untuk menemukan jalan keluar atau solusi digital untuk melakukan kegiatan saat berada dirumah.

Jadi dengan demikian, mungkin saja akan banyak orang berencana untuk mengurangi kegiatan perjalanan dan sebagai penggantinya akan dilakukan pertemuan secara online.

Pengembangan Obat Diaktifkan Al

Semakin cepat kita dapat membuat dan menggunakan obat yang efektif serta aman untuk mencegah terjangkitnya COVID-19. Kecerdasan buatan merupakan sebuah cara yang ideal dalam pengembanan obat karena dipercaya dapat mempercepat cara manusia menjalankan sesuatu.

Kenyataan saat ini dipercaya akan mengungkapkan upaya masa depan untuk memanfaatkan Al dalam pemgembangan obat.

Tips Menghilangkan Rasa Gelisah Pandemi COVID-19

Untuk saat ini masyarakat dunia sedang tidak berdaya menghadapi pandemi Virus Corona. Dunia serasa tidak berputar dan berhenti dikarenakan pandemi yang sedang mewabah didunia.

Hampir semua kegiatan terkena dampak, dimulai dari perekonomian, pemerintahan sampai dengan olahraga. Bisa kita lihat sendiri, dibidang olahraga dihentikan karena pandemi COVID-19.

Wabah COVID-19 ini memaksa olahraga seperti Piala Eropa dan Olimpiade Tokyo ditunda sampai dengan tahun depan. Belum lagi keruagian dari sektor perekonomian. Pariwisata dunia mengalami penurunan, sektor UKM juga terkena imbas yang luar biasa.

Belum lagi teruntuk keluarga pasien yang harus kehilangan anggota keluarga tercinta karena wabah ini. Tidak ada yang mampu menggantikan kehilangan tersebut.

Sampai saat ini masih belum diketahui sampai kapan Pandemi Virus Corona ini akan berakhir. Keadaan dan situasi ini sangat rentan dan mengganggu kondisi kesehatan seseorang khususnya kesehatan mental.

Gangguan mental yang dialami bisa seperti gelisah, cemas, khawatir, ketakutan, stress sampai memicu terjadinya depresi. Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental, ada beberapa petunjuk praktis agar bisa terhindar dari kegelisajan tersebut.

Berikut beberapa cara untuk mengatasi kegelisahan tersebut dan mungkin bisa membantu anda untuk mengurangi kegelisahan, yaitu:

Ketahui Fakta Mengenai COVID-19

Dengan mengetahui tentang COVID-19 dan asal-usulnya akan membuat kita legah dan cukup membuat menghilangkan rasa gelisah terhadap virus ini. Dilansir dari media Business Insider, Baruch Fischhoff sekaligu dokter psikolog di Universitas Carnegie Mellon, dirinya menjelaskan,

“Wajar memang jika seseorang merasakan ketakutan dan kecemasan terhadap virus ini yang masih belum diketahui asalnya dan cara penanganannya. Sangat penting untuk kita mengetahui dan memilih media yang kita baca agar tidak terserang corona phobia”.

Berinteraksi Dengan Teman dan Keluarga

Karantina Mandiri dan juga Social Distancing (Menjaga jarak) mungkin akan menjadi sesutu diantara kecemasan yang timbul pada diri kita. Merasa kesepian karena isolasi dapat memperburuk kecemasan yang kita alami.

Menjaga hubungan tetap terjaga menjadi kunci utama yang dapat kita lakukan untuk menghindari kecemasan terhadap COVID-19. Saling memberikan dukungan dan menenangkan satu sama lain dapat dilakukan untuk tetap menjaga silahturahmi baik dengan keluarga dan teman.

Tips Mengatasi Stres Ditengah Mewabahnya Virus Corona

COVID-19 atau Virus Corona sering kita dengar akhir-akhir ini. Namun apakah itu Virus Corona?  Sampai sejauh ini Virus tersebut masih menjadi perbincangan dibeberapa negara karena peningkatannya yang sangat cepat.

Dengan keadaan tersebut membuat badan organisasi kesehatan atau yang biasa kita kenal dengan WHO (World Health Organization) menetapkan bahwa virus ini menjadi sebuah pandemi.

Di Indonesia per tanggal 17/03/2020, angka untuk kasus Virus Corona sudah mencapai 172 orang positif, 9 diantaranya dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal.

Infeksi dikarenakan Virus tersebut memang sangat membuat orang menjadi was-was. Walaupun demikian, bukan berarti kita harus selalu dihantui oleh rasa takut saat pandemi mengancam dan mengganggu aktivias.

Dokter spesialis kejiwaan, dr Gina Anindyajati menyatakan bahwa seseorang yang merasa sedih, khawatir, bingung, tertekan, marah atau takut merupakan hal yang sangat wajar selama pandemi Covid-19. Namun bukan seseorang yang tidak mampu mengatasi masalah ini.

dr Gina berpesann untuk tetap berbicara dengan orang yang kita percaya. Hubungi orang terdekat, teman ataupun keluarga jika berada dalam keadaan tertentu seperti karantina atau social distancing.

Selain itu dr Gina juga menambahkan, pertahankan gaya hidup yang sehat seperti mengatur pola makan, tidur yang cukup, rutin berolahraga dan melakukan kontak sosial dengan orang yang dicintai dirumah.

Selanjutnya apabila anda merasa sedang lelah atau kewalahan dikarenakan kondisi yang krisis, bicarakan masalah tesebut dengan petugas kesehatan, para pekerja sosial, atau orang orang yang dipercaya lainnya yang tergabung dalam komunitas seperti pemimpin agama.

“Jangan menggunakan tembakau dan alkohol ataupun obat-obat lainnya yang dipercaya dapat mengatasi emosi”, kata dr Gina.

Susunlah rencana jika ingin berpergian apabila memerlukan bantuan mengenai kesehatan fisik, kebutuhan psikososial dan kejiwaan.

“Dapatkan informasi mengenai resiko dan cara pengambilan tindakan pencegahan yang tepat. Gunakan sumber yang dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi. Informasi tersebut dapat kita ketahui melalui situs web WHO atau badan organisasi yang paham mengenai kesehatan”,

Untuk mencegah ketakutan yang berlebih, kita disarankan untuk mengurangi waktu menonton dan mendengarkan informasi yang ada dimedia yang dirasakan dapat membuat kita mengalami kekecewaan.