Penjebakan dibalik Topeng Reality Show Part 3

Kedua perempuan ini ternyata adalah tumbal utuk membentuk sebuah konspirasi. Awal cerita Siti Aisyah adalah seorang perantau yang bekerja di salah satu pabrik yang ada di Jakarta sejak ia berusia 16 tahun. Beberapa bulan setelah ia bekerja, ia menikah dan dikarunia oleh seorang anak. Sayangnya, rumah tangganya tidak bertahan lama.

Setelah bercerai, Siti Aisyah pindah ke Batam dan ia pun dihubungi oleh temannya. Seorang temannya menawarkannya sebuah pekerjaan dengan gaji besar yaitu shooting untuk sebuah acara Reality Show di Malaysia. Siti Aisyah berpikir bahwa hal tersebut adalah kesempatan emas untuknya. Akhirnya ia pun menghubungi keluarganya dan minta restu kepada orang tuanya.

Siti Aisyah pun berangkat dari Batam menuju Malaysia dengan naik kapal Ferry. Setelah sampai di Malaysia ia mengaku beberapa kali bertemu dengan seorang pria bernama James yang mengaku adalah seorang produsen dari Reality Show tersebut. James mengatakan bahwa ia adalah orang Cina yang fasih dengan berbahasa Melayu.

Sebelum tanggal eksekusi KJN, memang beberapa kali mereka melakukan shooting layaknya seperti reality show yang nyata. Siti mengaku beberapa kali melakukan prank ke orang-orang di Malaysia dengan mengoleskan lotion atau baby oil ke para warga yang berada di jalanan. Di setiap episode, Siti mengaku mendapat bayaran 400 Ringgit.

Padahal hal ini merupakan salah satu  upaya yang dilakukan para tersangka untuk membuat Siti tidak merasa curiga dan sudah biasa melakukan hal semacam ini. 2 hari sebelum hari kejadian pembunuhan, Siti pun sempat merayakan ulang tahunnya ke-25 bersama dengan para rekan shootingnya tersebut. Tidak ada rasa curiga sama sekali dalam hati Siti kepada para teman kerjanya itu.

Di hari-H pembunuhan, James berkata bahwa shooting hari itu berada di bandara. Di pagi hari, Siti janjian bertemu dengan salah satu oknum dan mendapatkan briefing. Cheung berkata bahwa hari ini bandara akan ramai, dan jika Siti aktingnya bagus, bos akan memberikan uang tambahan kepadanya. Mendengar hal itu, Siti langsung semangat dan memiliki keinginan untuk berupaya semaksimal mungkin.