Berita Terbaru – Huru-hara menghadapi ajang F1 GP 2019 Azerbaijan menimpa banyak pembalap yang menjadi pesertanya di musim ini. Rasa ragu untuk tetap bermain dengan maksimal pun menjadi penghambat luapan semangat yang biasanya menyatu dengan raga saat akan bertanding. Bahkan ada yang sudah merasakan firasat saat berlatih. Namun ternyata Bottas pimpin klasemen sementara sebagai kebalikan firasat buruk yang selama ini menghantui.
Bottas, panggilan dari pemain The Mercedes AMG, ini ternayat mendapatkan firasat bagus. Dia tidak menyangkan jika firasat itu akan menjadi kenyataan, karena sebelumnya dia menyatakan bahwa ajang GP 2019 tahun ini sangat mengecewakan. Rasanya tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya. Inilah yang membuatnya tidak terlalu bersemangat dalam berlaga.
Untuk mimpi baik yang didapatkannya, dia berhasil memimpin kalsemen sementara F1 GP 2019 dengan besarnya poin 87 dan lap sebanyak 51. Dia tidak menyangka akan hal itu. Padahal dia merasa bahwa dia kurang maksimal dalam bertanding. Ada beberapa halangan yang didapatinya selama proses latihan dan juga proses bertanding.
Banyak pembalap yang harus berada di posisi bawahnya. Dia bia nangkring di posisi atas kalsemen F1 GP 2019. Sebuah pencapaian yang luar biasa, namun belum membuatnya puas. Dia enggan untuk berbangga karena mampu nangkring di kalsemen puncak, karena ini masih klasemen sementara. Masih banyak kemungkinan jika dirinya bukan pemenang F1 Gp 2019 Azerbaijan.
Dengan adanya Bottas pimpin klasemen sementara ini, justru membuka banyak kesempatan bagi semua pemabalap, karena masih ada kesempatan untuk mengumpulkan banyak poin. Klasemen sementara hanyalah berupa laporan sementara yang tidak akan berlaku lagi jika babak selanjutnya dilanjutkan. Pemenang di eprolehan akhirlah yang akan menentukan.
Bottas pun juga tidak akan lengah dengan prestasinya di awal ini. walaupun Bottas pimpin klasemen sementara, dia akan terus berusaha menampilkan yang terbaik. Dia harus membawa nama harus The Mercedes AMG. Dia akan menunjukkan performa terbaiknya. Gelar juara di kalsemen sementara bukanlah sebuah kebanggaan, justru dijadikan sebagai pemantik semangat untuk lebih giat lagi dalam bertanding.