Kasus HIV/ AIDS Indonesia cenderung meningkat? Kenapa?

Kasus HIV/ AIDS Indonesia cenderung meningkat? Kenapa?

Berdasarkan laporan kementrian kesehatan RI tahun 2017,terdapat 102.667 kasus AIDS dan 280.623 kasus HIV. Data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia di usia muda yang berjumlah kisaran 25 persen dari jumlah penduduk Indonesia, ternyata rentan terhadap bahaya HIV/AIDS maupun narkoba.

Nyatanya, di Indonesia saat ini para penderita HIV/AIDS meningkat karna beberapa dari orang di Indonesia masih tidak memiliki pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi terlebih lagi untuk melindungi diri sendiri dari perilaku seksual yang beresiko, penyakit menular seksual dan seputaran HIV/AIDS.

Indeks pengetahuan para remaja tentang kesehatan organ reproduksi di Indonesia ini hanya sebesar 57,1 persen. Walaupun data itu diambil berdasarkan Survei kinerja akuntabilitas program KKBPK pada tahun 2018 oleh BKKBN, angka tersebut tergolong rendah, meskipun indeks ini mengalami kenaikan 4,7 persen dari tahun sebelumnya.

Sudah saatnya para remaja masa kini mengerti tentang pengetahuan mengenai organ reproduksi (Edukasi Seks).

Sejak Lima tahun terakhir BKKBN sudah membuat suatu program baru yang disebut sebagai Generasi Berencana, atau GenRe. Dalam GenRe ini para remaja dibina juga diarahkan untuk menjalani masa transisi mereka dari anak-anak menjadi dewasa.

Dengan adanya GenRe ini diharapkan para generasi muda di indonesia, dapat berperilaku secara positif terutama untuk mendawasakan usia perkawinan pertama dan terbebas dari permasalahan kesehatan organ reproduksi, yaitu HIV/AIDS dan napza. Dengan hal ini diharapkan indeks pengetahuan para masyarakat khususnya generasi muda mengenai HIV/AIDS, penyakit seks juga narkotika dapat meningkat, hal ini juga diharapkan dapat membuat para remaja di indonesia dapat bertanggung jawab, berprestasi dan berprilaku positif baik untuk diri ataupun lingkungan mereka.