MENGAPA SEKOLAH FINLANDIA SANGAT MAJU?



Selama bertahun-tahun sistem sekolah di Finlandia sangat berhasil. Dalam survei PISA, yang membandingkan pengetahuan membaca, matematika, dan sains anak-anak berusia 15 tahun di seluruh dunia, menunjukkan bahwa Finlandia tidak hanya menjadi negara top Eropa tetapi juga bersaing dengan raksasa Asia seperti China, Singapura, dan Korea Selatan. Tapi apa yang membuat sistem pendidikan di negara kecil ini begitu berbeda dari yang lain di dunia barat?

Alasan utama adalah pemerintah Finish memungkinkan semua anak untuk menghadiri prasekolah, yang datang setelah taman kanak-kanak. Pendidikan wajib dimulai pada 7. Guru bekerja dengan murid-murid mereka di sekolah sebanyak mungkin. Mereka memiliki sedikit pekerjaan rumah yang harus dilakukan ketika mereka sampai di rumah. Ketika guru tidak bersama murid, mereka menghabiskan banyak waktu di sekolah mengerjakan kurikulum dan proyek baru. Mereka mengajar dalam tim jika itu membantu mereka mencapai tujuan mereka. Itulah mengapa angka putus sekolah rendah dibandingkan dengan negara lain.

Semua anak Finlandia, baik yang berasal dari kota maupun pedesaan, baik dari keluarga kaya maupun miskin memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan. Pakar pendidikan mengklaim bahwa hanya ada sedikit perbedaan antara siswa yang sangat baik dan siswa yang terburuk. Dua pertiga dari siswa Finish yang menyelesaikan pendidikan wajib melanjutkan ke pendidikan tinggi, tingkat tertinggi di Uni Eropa.

Sampai tahun 1960-an, sistem sekolah Finlandia sebagian besar dipengaruhi oleh tetangganya, Uni Soviet. Sebagian besar siswa meninggalkan sekolah setelah enam tahun; ada yang melanjutkan ke sekolah swasta. Hanya orang kaya yang mendapat pendidikan lebih baik. Pada pertengahan tahun 1960-an, pemerintah Finish melihat perlunya mengubah dan memodernisasi sistem pendidikan mereka jika ingin bersaing secara internasional. Anggota parlemen membuat keputusan sederhana: satu sekolah untuk semua anak berusia 7 hingga 16 tahun. Mereka juga menaruh fokus pada pembelajaran bahasa. Siswa belajar bahasa Swedia sebagai bahasa kedua dan bahasa Inggris sebagai bahasa ketiga mereka.

Sebagian dari keberhasilan Finlandia juga disebabkan oleh fakta bahwa masyarakatnya homogen. Tidak banyak perbedaan antara si kaya dan si miskin, seperti di Amerika atau negara-negara Eropa Barat lainnya. Hal ini juga tercermin di dalam kelas. Guru selalu berusaha menunjukkan kepada siswa bagaimana berperilaku sosial dan peduli terhadap orang lain. Mereka mengajari mereka bahwa mengambil tanggung jawab sangat penting untuk karir masa depan mereka