Gubenur DKI Jakarta Ungkap Banjir di Jakarta Bisa Diatasi

Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa banjir yang mengenangi ibu kota Jakarta saat ini bisa diatasi dengan perangkat kerja kerja setingkat lurah.

Dengan tindakan ini dianggap sudah cukup tanggap dalam hal penanggulan banjir. Anies beranggapan, jangkauan administrasi Jakarta untuk saat ini tidak luas. Hal ini menjadi sebuah keuntungan terkait dengan pengiriman logistik.

Selain itu yang menjadi sorotan adalah dampak yang ditimbulkan dari banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitatnya. Cuaca yang ektrim menyebabkan banjir dibeberapa wilayah sehingga menimbulkan banyak kerusakkan dan korban jiwa.

Misalkan, puluhan mobil taksi yang dilokasi area pool Blue Bird di Kramat Jati terendam banjir, selain itu mobil pribadi dan kendaraan roda dua juga ikut terbawa oleh derasnya arus banjir.

Tidak hanya itu, banjir pun melumpuhkan beberapa tempat pembelajaan, salah satu diantaranya adalah Mall Cipinang Indah, Jakarta Timur. Saat kali Pesanggrahan meluap naik, TPU Tanah Kusir pun ikut terendam banjir.

Dihari ketiga pasca banjir, Anies Baswedean turun ke lokasi banjir dan dari hasil peninjauannya, dirinya beranggapan bahwa banjir tersebut mampu diatasi dengan perangkat kerja ditingkat kelurahan.

Anies juga mengatakan, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) tidak perlu dibentuk untuk dan dikerahkan ketingkat lebih kecil lagi dikota karena dirinya beranggapan bahwa Jakarta hanyalah sebuah kota.

“Banjir yang terjadi sebenarnya bisa dikendalikan dengan tingkat lurah karena ini sebenarnya hanya kota dan cuma dikasih nama provinsi”, kata Anies

Suka cita dalam pesta malam tahun baru berubah menjadi sebuah kejadian yang tidak diinginkan. Sebagian wilayah Jakarta terendam banjir. Beberapa sungai meluap dan melintasi permukiman penduduk.

Ruas jalan di Jakarta juga tergenang. Beberapa jalan juga lumpuh dan tidak bisa dilalui. Tidak hanya menerjang ibu kota, beberapa daerah yang dianggap sebagai penyangga seperti Depok, Bekasi, dan Tanggerang juga terkena banjir.

Nirwono yang juga merupakan dosen Universitas Trisakti dan pengamat tata Kota menyebutkan bahwa banjir pada 01 Januari 2020 ini dikarenakan curah hujan yang tinggi dan merupakan air kiriman dari Bogor yang memperparah banjir di Jakarta.