TB MDR, Kondisi saat Pengidap TBC Kebal Obat Antibiotik

TB MDR: Kondisi Saat Pengidap TBC Kebal Obat Antibiotik

Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TBC dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks dan sulit diobati, salah satunya adalah Tuberkulosis Multidrug-Resistant (TB MDR). TB MDR adalah kondisi di mana bakteri penyebab TBC menjadi resisten atau kebal terhadap obat-obatan antituberkulosis utama, yaitu isoniazid dan rifampisin. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai TB MDR, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatannya.

Penyebab TB MDR

TB MDR disebabkan oleh mutasi genetik pada bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang mengarah pada resistensi terhadap dua obat antituberkulosis utama: isoniazid dan rifampisin. Resistensi ini dapat terjadi karena beberapa faktor:

  • Penggunaan Obat yang Tidak Tepat: Pengobatan TBC yang tidak lengkap atau tidak sesuai, seperti menghentikan pengobatan terlalu dini atau tidak mengikuti regimen yang ditetapkan, dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap obat.
  • Pemberian Obat yang Tidak Cukup: Dosis obat yang tidak memadai atau tidak konsisten dalam pengobatan TBC dapat mempercepat pengembangan resistensi.
  • Pengobatan Tidak Teratur: Ketidakpatuhan pasien terhadap jadwal pengobatan atau dosis yang diresepkan dapat menyebabkan bakteri berkembang menjadi strain yang resisten.

Gejala TB MDR

Gejala TB MDR mirip dengan gejala TBC biasa, tetapi sering kali lebih parah dan bertahan lebih lama. Gejala umum meliputi:

  • Batuk Berkepanjangan: Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu dan mungkin disertai dengan darah atau dahak berdarah.
  • Nyeri Dada: Nyeri di area dada, yang bisa meningkat saat batuk atau bernapas.
  • Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas.
  • Keringat Malam: Keringat yang berlebihan pada malam hari, sering kali membuat pakaian atau sprei basah.
  • Demam: Demam yang tidak kunjung reda dan sering kali terjadi pada malam hari.

Diagnosis TB MDR

Diagnosis TB MDR memerlukan evaluasi yang lebih mendalam dibandingkan dengan TBC biasa, termasuk:

  • Tes Dahak: Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi bakteri TBC dalam dahak dan mengidentifikasi resistensi terhadap obat tertentu.
  • Kultur Bakteri: Kultur dahak untuk menumbuhkan bakteri dan menguji sensitivitasnya terhadap berbagai obat antituberkulosis.
  • Tes Sensitivitas Obat: Uji laboratorium untuk menentukan obat mana yang masih efektif melawan bakteri yang resisten.
  • Foto Rontgen Dada: Gambar X-ray untuk menilai kerusakan pada paru-paru dan mendeteksi perubahan yang mungkin disebabkan oleh TB MDR.