4 Fakta Menarik Pelanduk, Si Kancil Yang Cerdik

Pasitnya kamu pernah membaca dongeng “si kancil” yang cerdik dan suka mencuri ketimun bukan? Ya, Sosok kancil pada dongeng tersebut di dunia nyata merujuk kepada hewan primitif bernama pelanduk atau mouse deer.

Seperti namanya, Pelanduk atau mouse deer memiliki karakter ristik yang mirip sekali dnegan tikus dan rusa. Namun hal tersebut tidak mengartikan pelanduk atau mouse deer merupakan satu keluarga dengan mereka ya.

Nah, Berikut ini ada beberapa fakta unik pelanduk atau mouse deer yang wajib kamu ketahui.

Terdiri Dari Tiga Genus Berbeda Tapi Terlihat Sama

Pelanduk sebenarnya merupakan kerabat dekat dari rusa, Akan tetapi mereka bukanlah rusa karena hewan satu ini memiliki keluarga sendiri yang terbagi menjadi tiga genus berbeda.

Ketiga genus tersebut adalah Hyemochus, Moschiola, dan Tragulus. Meski berbeda genus, Nyatanya pelanduk terlihat sama satu dengan yang lainnya meski berbeda genus sekalipun.

Memiliki Taring, Namun Sulit Melindungi Diri Dari Predator

Pelanduk atau mouse deer masuk kedalam hewan pemamah biak, Namun mereka masih memiliki taring. Umumnya pelanduk jantan memiliki taring yang lebih panjang dibandingkan betina dan beberapa bahkan terlihat menyembul keluar dari mulut.

Meski demikian, Taring yang dimiliki oleh pelanduk ini tidak mampu digunakan untuk melindungi diri dari ancaman predator mereka.

Rentan Terhadap Predator

Karena tidak sanggup melindungi diri sendiri meski memiliki taring, Pelanduk menjadi hewan yang sangat rentan terahadap predator mereka di alam liar.

Hal ini pula yang membuat pelanduk menjadi hewan yang terkesan pemalu karena lebih sering terlihat bersembunyi untuk mewaspadai para predator mereka.

Bahkan demi bertahan hidup, Beberapa spesies pelanduk kemudian menjadi nokturnal dan terbiasa hidup sendiri. Mereka baru akan bertemu pelanduk lain pada musim kawin.

Bisa Beranak Pinak Terus Menerus

Karena terdiri dari beberapa genus, Pelanduk umumnya sama seperti hewan lainnya dimana para induk betina akan merawat anak mereka hingga matang secara seksual selama lima sampai sembilan bulan.

Akan tetapi pada beberapa spesies, Pelanduk betina ternyata bisa kawin setelah sekian jam melahirkan anak mereka.